Hendra Sanjaya, dengan berat badan 86 kg dan tinggi badan 168 cm, memiliki indeks massa tubuh (BMI) sekitar 30.4, yang mengindikasikan obesitas. Keluhan utama pasien adalah pegal-pegal, terutama pada kaki kiri. Dalam pandangan TCM, keluhan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada kaki, mengganggu sirkulasi Qi dan Xue (darah) di meridian yang melewati kaki, terutama kaki kiri. Kedua, pegal-pegal bisa disebabkan oleh stagnasi Qi dan Xue akibat faktor eksternal seperti paparan dingin atau lembab, atau faktor internal seperti emosi atau pola makan yang tidak sehat. Ketidakseimbangan organ juga bisa berkontribusi. Dalam TCM, kaki berhubungan erat dengan Liver (Kayu) dan Ginjal (Air). Liver mengatur kelancaran aliran Qi, sedangkan Ginjal menyimpan esensi (Jing) dan mengontrol tulang serta sumsum. Kelemahan atau stagnasi pada kedua organ ini dapat menyebabkan nyeri dan pegal pada kaki. Oleh karena itu, diagnosis lengkap harus melibatkan pemeriksaan lebih lanjut, seperti melihat lidah, meraba denyut nadi, dan menanyakan riwayat kesehatan pasien secara detail.
Berdasarkan keluhan spesifik pada kaki kiri, perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya stagnasi lebih parah di meridian kaki kiri, bisa disebabkan oleh trauma sebelumnya, postur tubuh yang buruk, atau kebiasaan yang membebani kaki kiri. Dari sudut pandang Lima Elemen, kaki kiri yang bermasalah bisa menunjukkan ketidakseimbangan antara Kayu (Liver/Empedu) yang mengontrol tendon dan ligamen, dan Air (Ginjal/Kandung Kemih) yang terkait dengan kekuatan tulang dan esensi. Ketidakseimbangan ini bisa diperparah oleh faktor Tanah (Limpa/Lambung) jika pola makan tidak mendukung produksi Qi dan Xue yang cukup untuk memberi nutrisi pada otot dan jaringan. Penting untuk diingat bahwa TCM melihat tubuh sebagai sistem holistik, sehingga penanganan harus ditujukan untuk memulihkan keseimbangan secara keseluruhan, bukan hanya meredakan gejala lokal.
Penting untuk diingat, obesitas menurut pandangan TCM seringkali terkait dengan kelemahan Limpa (Tanah) dalam mentransformasi dan mentransportasi cairan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelembaban (Dampness) yang menghambat aliran Qi dan Xue, memperburuk keluhan pegal-pegal. Oleh karena itu, penanganan juga harus fokus pada penguatan fungsi Limpa dan eliminasi kelembaban. Aspek gaya hidup juga perlu dievaluasi, termasuk tingkat aktivitas fisik, pola tidur, dan manajemen stres. Kurangnya aktivitas fisik akan semakin memperlambat sirkulasi Qi dan Xue, sementara stres dapat mempengaruhi fungsi Liver dan menyebabkan stagnasi Qi. Pola tidur yang buruk juga akan melemahkan Ginjal dan mengurangi kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri. Kesimpulannya, analisis komprehensif ini menjadi dasar untuk menyusun rencana terapi yang holistik dan individual untuk pasien Hendra Sanjaya.